Di dalam
Islam, keluarga Rasulullah ﷺ memiliki kedudukan yang istimewa. Umat ini
menyebut keluarga mulia ini dengan ahlul bait. Anak dan istri Rasulullah
ﷺ, keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja’far, dan keluarga Abbas,
merekalah ahlul bait itu. Beliau ﷺ berpesan,
وَأَهْلُ
بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ
فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
“Dan
terhadap ahli baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli
baitku. Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku. Aku
ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku.” (HR. Ahmad,
No.18464).
Sebuah pesan yang dalam sehingga beliau merasa perlu mengulanginya tiga kali agar benar-benar diperhatikan.
Abu Bakar
radhiyallahu ‘anhu pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhu: “Sungguh aku lebih senang menyambung tali kekerabatan kepada
keluarga Rasulullah ﷺ daripada keluargaku sendiri.” (HR. Bukhari, No.
3712).
Jika kita
hendak mengamalkan pesan Nabi. Atau meneladani Abu Bakar. Salah satu
langkah yang bisa kita tempuh adalah dengan mengenal anggota keluarga
beliau ﷺ. Di antara anggota keluarga beliau adalah Ruqayyah binti
Muhammad ﷺ.
Mengenal Ruqayyah, Putri Rasulullah
Ruqayyah
adalah putri dari penghulu manusia dan utusan Allah ﷻ yang paling utama,
Muhammad bin Abdullah ﷺ. Sedangkan ibunya adalah wanita terbaik, Ummul
Mukminin Khadijah binti Khuwailid radhiallahu ‘anha.
Putri Nabi ini lahir saat Rasulullah berusia 33 tahun.
Rasulullah
menikahkan putrinya ini dengan Utbah bin Abu Lahab. Pernikahan yang
dilangsungkan saat usianya belum genap 10 tahun. Demikianlah kultur saat
itu. Penikahan berlangsung di usia muda. Nabi juga menikahkan putri
beliau yang lain, Ummu Kultsum, dengan Utaibah bin Abu Lahab. Pada saat
turun surat al-Masad atau al-Lahab yang mencela kekufuran Abu Lahab.
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” Hingga ayat terakhir…
Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil binti Harb, berkata kepada kedua putranya, “Ceraikanlah putri-putri Muhammad!”
Keduanya
pun menceraikan putri beliau sebelum mencapurinya. Ini adalah kemuliaan
dari Allah. Kemudian ia menikah dengan Utsman bin Affan radhiallahu
‘anhu.
Memeluk Islam dan Hijrah ke Habasyah
Ruqayyah
memeluk Islam ketika ibunya, Khadijah binti Khuwailid beriman kepada
suaminya. Kemudian Rasulullah ﷺ membaiat Ruqayyah dan saudari-saudarinya
bersama wanita-wanita lain yang baiat kepada Nabi. Saat itu ia baru
berusia 7 tahun.
Kunyahnya
adalah Ummu Abdillah. Dan juga disebut Dzu Hijratain, karena turut serta
dalam dua kali hijrah. Ke Habasyah dan ke Madinah.
Saat Utsman hendak hijrah ke Habasyah, Rasulullah berkata padanya, “Bawa sertalah Ruqayyah bersamamu.”
Rombongan
ini terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita. Mereka dipimpin
oleh Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayyah. Rasulullah ﷺ bersabda
kepada Abu Bakar menyifati keduanya:
يا أبا بكر، إنهما لأول من هاجر بعد لوط وإبراهيم عليهما الصلاة والسلام
“Wahai Abu
Bakar, keduanya adalah orang pertama yang berhijrah di jalan Allah
setelah Luth dan Ibrahim ‘alaihimassalaam.” (HR. al-Hakim dalam
al-Mustadrak 6849).
Pernikahan dengan Utsman
Kesabaran
senantiasa berbuah indah, di dunia atau di akhirat. Allah ﷻ gantikan
musibah karamnya biduk rumah tangga Ruqayyah di masa silam dengan ganti
yang jauh lebih mulia. Ia berjodoh dengan laki-laki mulia dan shaleh.
Dialah yang termasuk 8 orang pertama yang memeluk Islam. Seorang yang
dikabarkan menjadi ahli surga saat masih menghela nafas di dunia.
Ruqayyah menikah dengan Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu.
Selain
kedudukan mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya, Utsman bin Affan juga
memiliki keutamaan lainnya. Ia adalah salah seorang pemuda Quraisy yang
terkaya, tampan, mulia, dan dermawan. Sekarang, keutamaan itu kian
bertambah. Ia dianugerahi wanita shalihah, Ruqayyah putri Rasulullah ﷺ.
Dari pernikahan ini, keduanya dianugerahi seorang putra. Yang mereka
namai Abdullah. Ruqayyah pun dikenal dengan Ummu Abdullah (al-Hakim
dalam al-Mustadrak 6850).
Wafat
Saat kaum
muslimin bersiap berangkat, mencegat kafilah dagang Quraisy di Badar,
Utsman bin Affan radhiallahu mohon izin kepada Rasulullah ﷺ untuk tak
turut serta. Ia ingin mendampingi istrinya yang tengah sakit. Rasulullah
ﷺ mengizinkannya.
Ketika
Zaid bin Haritsah masuk ke Madinah menyampaikan kabar gembira tentang
kemengan di Badar, saat itu pula kabar duka mengaduk suasana. Putri
Rasulullah ﷺ wafat di sisi suaminya, Utsman bin Affan. (Ibnu Hibban
dalam ats-Tsiqat, 2/144).
Ruqayyah wafat pada usia 22 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Baqi’ al-Gharqad, Madinah.
Semoga
Allah merahmati Ruqayyah, putri Rasulullah. Ia adalah wanita pahlawan
dua hijrah. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada ayahnya
dan seluruh keluarganya. Dan juga memberi rahmat kepada ibunya,
Khadijah.
-------------------------------------------
0 Response to "MENGENAL RUQAYYAH, PUTRI RASULULLAH"
Post a Comment