17. Kisah Nabi Daud A.S



Nabi Daud as (bahasa Arab: داوود atau داود Dāwūd) (sekitar 1041-971 SM) adalah nabi dan rasul Allah yang diberi kitab Zabur. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1010 SM.

Genealogi: Daud bin Aisya (Eeshia) bin Awid dari keturunan Yahuda bin Ya'qub. Ia merupakan keturunan ke-13 dari Ibrahim melalui Ishaq. Beliau memegang tampuk pemerintahan sesudah raja Thalut wafat.


Biografi
Diperkirakan Nabi Daud hidup selama 70 hingga 106 tahun. Dia diangkat menjadi nabi pada tahun 1010 SM. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa ia orang yang dapat mengalahkan Jalut dan diberi mukjizat dapat melunakkan dan membengkokkan besi. Daud juga disebutkan di dalam Al-Qur'an sebagai anak muda yang berhasil membunuh Jalut (Goliath), ketika Bani Israil sangat takut untuk berhadapan dengannya.



Allah s.w.t berfirman:



"Tatkala mereka tampak oleh jalut dan tenteranya, mereka pun berdoa: 'Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kukuhkanlah pendirian kami terhadap orang-orang kafir.' Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah memberinya kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam." (QS. al-Baqarah: 250-251)

Allah s.w.t berfirman:

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia Kami. (Kami berfirman): 'Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud', dan Kami telah melunakkan besi padanya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang soleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Saba': 10- 11)

"Dan telah Kami tundukan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud, dan Kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi kepada kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah)." (QS. al-Anbiya': 79-80)

Di antara para nabi Allah yang lain, ia menerima wahyu berupa Zabur. Ia selalu mengingat setiap bacaan kitab Zabur dan sangat fasih dengan suara yang merdu dalam membacanya. Ketika Daud duduk, maka ia bertasbih kepada Allah s.w.t dan memuliakan-Nya. Allah s.w.t memilih Daud sebagai Nabi dan memberinya Kitab Zabur. Allah s.w.t berfirman:

"Tuhanmu juga lebih mengetahui siapa ynag ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Kami telah memberikan keutamaan kepada sebagian para nabi melebihi dari sebagian yang lain, sedangkan kepada Daud telah kami berikan Zabur." (QS. al-Isra': 55)

Zabur adalah kitab suci seperti Kitab Taurat. Daud membaca kitab tersebut dan bertasbih kepada Allah s.w.t. Saat beliau bertasbih, gunung-gunung juga ikut bertasbih, dan burung-burung pun berkumpul bersama beliau.

Dari beberapa kisah Dawud di dalam Qur'an, dinyatakan bahwa ia juga sebagai Raja Dawud.

Allah s.w.t berfirman:

"Dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu pagi dan petang, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan." (QS. Shad: 17-20)


Dua tamu misterius

Pada suatu hari Nabi Daud duduk di mihrabnya yang di situ ia solat dan beribadah. Ketika ia memasuki kamarnya, ia memerintahkan para pengawalnya untuk tidak mengizinkan seseorang pun masuk menemuinya atau mengganggunya saat ia solat. Tiba-tiba, beliau dikejutkan ketika melihat dua orang lelaki berdiri di hadapannya. Daud takut kepada mereka berdua kerana mereka berani masuk, padahal ia telah memerintahkan agar tak seorang pun masuk menemuinya. Daud bertanya kepada mereka: "Siapakah kalian berdua?" Salah seorang lelaki itu berkata: "Janganlah takut wahai tuanku. Aku dan laki-laki ini berselisih pendapat. Kami datang kepadamu agar kamu memutuskan dengan cara yang benar." Daud bertanya: "Apa masalahnya?" Laki-laki yang pertama berkata: "Saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan kambing betina, sedangkan aku hanya mempunyai satu. Ia telah mengambilnya dariku." Ia berkata: "Berikanlah kepadaku, lalu ia mengambilnya dariku." Daud berkata tanpa mendengar pendapat atau argumentasi pihak yang lain: 'Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya dari kebanyakan orang-orang yang berserakan itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman.'

Daud terkejut ketika tiba-tiba dua orang itu menghilang dari hadapannya. Kedua orang itu bersembunyi laksana awan yang menguap di udara. Akhirnya, Daud mengetahui bahawa kedua lelaki itu adalah malaikat yang diutus oleh Allah s.w.t kepadanya untuk memberinya pelajaran: hendaklah ia tidak mengambil keputusan hukum di antara dua orang yang berselisih kecuali setelah mendengar perkataan mereka semua. Barangkali pemilik sembilan puluh sembilan kambing itu yang benar. Daud tunduk dan bersujud serta rukuk kepada Allah s.w.t dan meminta ampun kepada-Nya. Allah s.w.t berfirman:

"Dan sampaikah kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut dengan (kedatangan) mereka. Mereka berkata: 'Janganlah kamu merasa takut, (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: 'Serahkanlah kambing itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.' Daud berkata: 'Sesungguhnya dia telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya dari kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebaagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang soleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia meminta. ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik." (QS. Shad: 21-25)

Dawud di kebumikan di Baitul Maqdis, Palestina dan tahtanya di gantikan oleh putra tunggalnya yaitu Sulayman/sulaiman/sulaeman. Namanya disebutkan sebanyak 16 kali di dalam Al-Quran.


Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Dawud AS

Nabi Dawud diutus Allah untuk membenahi akhlak kaum nabi Musa. Sebab sepeninggal nabi Musa dan Harun, para pengikutnya melupakan semua ajarannya. Sepeninggal kedua nabi itu kaum bani Israil dipimpin oleh Yusa’ bin Nun sampai akhir hayatnya.

Kemudian bani Israil dipimpin seorang nabi Yaitu "Samuel". Allah mengutusnya ditengah-tengah akhlak umat yang sudah porak poranda. Kaum bani Israil menyuruh Samuel untuk memintakan seorang raja yang dapat dijadikan perlindungan. Sebab mereka telah ditindas oleh seorang raja yang dzolim.

"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu, "kata Samuel menerangkan. Mendengar perkataan itu, seluruh Bani Israil mencemooh Thalut sebab ia orang miskin. Namun Samuel menjelaskan tentang diri Thalut sebenarnya. Barulah Bani Israil mengakui pemilihan itu. 

Setelah diangkat menjadi raja, Thalut mengumpulkan bala tentara dan diajarkan bagaimana cara berperang dengan musuh. Setelah semua prajurit tahu cara-caranya, barulah mereka berangkat perang melawan pasukan Jalut (Goliat). Jalut adalah raja yang menindas bani Israil.  

Di tengah perjalanan raja Thalut berpesan pada prajuritnya agar tidak meminum air sungai yang hendak dilaluinya. Karena merupakan ujian dari Allah. 

" Aku ingatkan pada kalian jangan ada yang meminum air sungai yang hendak dilalui. Barang siapa yang minum berarti bukan golonganku. Kemudian mereka melanjutkan perjalanannya. Sebagian dari prajuritnya meminum air sungai. Sedangkan sebagian menuruti perintah rajanya. 

Bagi yang meminum air tersebut merasakan sesuatu pada dirinya. Mereka merasakan keraguan untuk menghadapi musuhnya. Sedangkan yang tidak minum meneruskan perjalanannya. 

" Aku tidak tahan menghadapi Thalut dan pasukannya. Sebab pasukannya terlalu banyak dan kuat, "kata orang-orang yang telah meminum air sungai itu. Namun sebagian lagi memastikan kemenangan sebab Allah akan membantunya. 

Untuk itulah mereka yang telah meminum air sungai ditinggalkan dan yang lainnya tetap meneruskan perjalanannya. Ketika mereka telah berhadap-hadapan dengan pasukan Jalut maka raja Thalut berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami. Dan kokohkanlah pendirian kami, tolonglah kami terhadap orang kafir". 
Dengan selesainya doa itu, maka menyerbulah pasukan Thalut. Meskipun pasukan Jalut lebih banyak dan lebih kuat, namun tidak dapat mengalahkan pasukan Thalut. Sebab pasukan Thalut telah dibantu Allah. Dalam pertempuran itu raja Jalut menemui kematiannya. Dengan demikian kekuasaannya kini dijadikan satu oleh Thalut. 

Demikianlah kisah perjuangan raja Thalut sebelum Daud menjadi raja, la berusaha mengembalikan kejayaan yang pernah dicapai nabi Musa. 

1. Pengangkatan Daud Menjadi Nabi dan Rasul 
Ketika peperangan melawan Thalut, maka Daudpun ikut di dalamnya. Dan Daudlah yang telah membunuh raja itu dengan ketapel. Kemudian dia diangkat menjadi nabi oleh Allah dengan sebuah kitab yaitu Zabur. Selain itu ia juga diberi mukjizat seperti:
memiliki suara merdu dan dapat merubah besi menjadi baju tanpa ditempa. 

Karena suaranya yang begitu merdu bukan manusia saja yang mengaguminya, namun jin, angin dan binatang serta tumbuhan ikut mengagumi pula. Dan karena ia memiliki tangan yang kuat sehingga mampu menciptakan baju besi tanpa ditempa. 

Nabi Daud juga disegani kaumnya sebab semua perkara yang serumit apapun pasti dapat diputuskan. Dan semuanya menjadi lega atas putusan nabi Daud. 

Dalam hal ini Allah telah mengabadikannya dalam Al Qur'an surat Al Anbiyaa' ayat 78 : 
Artinya: Dan ingatlah kisah Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memutuskan tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. (Al Anbiyaa' 78) 

2. Nabi Daud Mendirikan Baitul Maqdis Bersama Putranya 
Setelah pengangkatannya menjadi nabi, tidak lama kemudian di negerinya terserang wabah penyakit kholera. Karena keganasannya menyebabkan kematian yang tidak sedikit jumlahnya. Di saat itu pula nabi Daud dan putranya mendirikan masjid, untuk mempercepat pekerjaannya haruslah dibantu kaumnya. Dan saat itu pula nabi Daud berdoa agar wabah kholera dihilangkan dari negerinya. 

Berangsur-angsur wabah itu lenyap sehingga rakyat tidak ada lagi yang menderita. Di tempatnya mengucapkan doa itulah akhirnya nabi Daud dan nabi Sulaiman (anaknya) mendirikan masjid. 




-----------------------------
Sumber
http://www.ilmualquran.com/
https://sejarahkisahnabi.blogspot.com




Subscribe to receive email update:

0 Response to "17. Kisah Nabi Daud A.S"

Post a Comment

Klik to join with 212 Mart